Resep Herbal Untuk Mengatasi Amandel Pada Anak
Radang Tonsil sumber : PNG tree
Sering kali kita mendapati keluhan peradangan di sekitar tenggorokan pada anak-anak, pada zaman dahulu sering disebut dengan istilah amandel.Ini karena bentuk Tonsil itu seperti biji Amandel.
Kata Amandel sendiri berasal dari bahasa Belanda, yang populer di Indonesia untuk penyebutan pada dua buah kelenjar di mulut, yang dalam bahasa kedokteran disebut dengan Tonsil.
Semua manusia memiliki Tonsil, Tonsil merupakan bagian dari sistem getah bening, yakni sistem yang merupakan bagian dari benteng daya tahan tubuh. Jadi saat tubuh sedang terserang flu maka tenggorokan akan nyeri dan tonsil akan bengkak.
Pada Balita Balita, khususnya batita, sering mengalami ISPA dan penyebabnya adalah
virus. Biasanya, ditandai oleh demam, ingus, batuk, tenggorokan, serta
tonsil yang lebih merah dari biasanya, sakit, dan bengkak. Karena
seringnya balita mengalami ISPA, tonsil mereka umumnya agak membesar.
Sejalan dengan bertambahnya usia, daya tahan tubuh semakin matang dan
anak semakin jarang sakit (misalnya di usia 6-7 tahun ke atas).
pada usia 10 tahun, biasanya tonsil mengempis dengan sendirinya.
Adakah tonsil yang kecil? Tentu saja ada. Bayi baru lahir dan anak besar
atau orang dewasa, tonsilnya kecil karena jarang sakit
Pada Postingan kali ini saya mencoba membagikan resel herbal tradisional untuk mengatasi peradangan pada Tonsil/Amandel
AMANDEL (TONSILITIS)
Penyebab :
Peradangan tonsil, gumpalan jaringan limfoid pada belakang tenggorokan akibat infeksi virus atau bakteri pada tonsil
Gejala :
- Nyeri Tenggorokan baik ringan maupun berat
- Sulit menelan
- Panas tinggi sampai 40 derajat atau lebih
- Kelenjar limpa yang membengkak pada kedua sisi rahang
- Sakit Kepala
- Nyeri Telinga
- Batuk dan Muntah
Ramuan untuk BALITA :
Pegagan |
Nama Bahan : Pegagan
Bagian yang digunakan : Daun
Basah : 15 g
Kering : 5 g
Temulawak |
Nama Bahan : Temulawak
Bagian yang digunakan : Rimpang
Basah : 60 g
Kering : 20 g Kunyit |
Nama Bahan : Kunyit
Bagian yang digunakan : Rimpang
Basah : 60 g
Kering : 20 g Cara Membuat :
Jika menggunakan bahan basah, bahan dipotong-potong, diparut atau dilumatkan terlebih dahulu. semua bahan kemudian direbus dengan kuali tanah atau panci stainless steel dengan air sebanyak 3 gelas @ 200 cc atau 0,6 liter sampai mendidih selama 5 menit
Aturan Minum :
- Untuk BALITA umur 1 s/d 6 bulan, diminum 3x sehari sebelum atau sesudah makan. Setiap kali minum 1 sendok teh, dapat ditambah madu 1 sendok teh
- Untuk BALITA berumur 6 s/d 12 bulan, diminum 3x sehari sebelum atau sesudah makan. setiap kali minum 2 sendok teh, dapat ditambah madu 1 sendok teh.
- Untuk BALITA berumur 12 bulan s/d 2 tahun, diminum 3x sehari sebelum atau sesudah makan. setiap kali minum 1 sendok makan, ditambah madu 1 sendok makan.
- Untuk BALITA berumur 2 s/d 3 tahun, diminum 3x sehari sebelum atau sesudah makan. setiap kali minum 2 sendok makan, ditambah madu 1 sendok makan.
- Untuk BALITA berumur 3 s/d 5 tahun, diminum 3x sehari sebelum atau sesudah makan. setiap kali minum 3 sendok makan, ditambah madu 1 sendok makan.
- Setiap pagi dan sore, jamu dipanasi sampai mendidih.